Apa Kontribusi Terbaik Dalam Hidupmu?

source pinterest
Sepertinya Selasa sore menjelang malam ini, terlalu banyak hal yang saya pikirkan mengenai kontribusi dalam hidup ini, huwaw berat. Sedari 2012 silam hingga kini, banyak sekali orang-orang hebat yang "kebetulan" saya temui, seperti mereka yang peduli dengan anak kanker, mereka yang peduli dengan lingkungan, mereka yang peduli dengan kucing dan anjing liar, mereka yang peduli dengan satwa liar, mereka yang peduli dengan anak-anak jalanan, mereka yang peduli dengan arsip-arsip sejarah, mereka yang peduli dengan minat baca anak-anak di Indonesia, mereka yang mengadvokasi korban dari ketidakadilan, mereka yang mengadvokasi korban-korban pemerkosaan, mereka yang aware dengan mental illness, mereka yang kritis dengan issu politik, mereka yang mengadvokasi korban 65 dan masih banyak lagi. Dalam tulisan saya ini, saya tidak bermaksud untuk "menyombongkan" diri dikarenakan bertemu dengan orang-orang hebat. BIG NO. Ditulisan ini, malah saya sedang menyadarkan diri saya, dari sekian orang-orang hebat yang saya temui dengan segala kontribusi luar biasanya dalam hidup, lalu apakah kontribusi terbaik saya dalam hidup ini? apakah saya sudah cukup bermanfaat buat orang-orang sekitar? apakah saya sudah melakukan hal-hal baik sepanjang 25 tahun ini? sekian waktu berlalu dan larut dalam pertanyaan "udah ngapain aja sih kamu, nda?" sayapun kembali masuk ke another big question, what is the meaning of "philosophy of life" for me? for us? what is the meaning of "philosophy of life" for me? for us? Theoretically and intuitively, your life philosophy is the collective sum of those principles by which you live. Your conception of: right and wrong, morals and ethics, good and bad, justice and injustice,treat everyone with respect and kindness. purpose and the meaning of life, the correct belief system and generally your ideal way of life, together make your life philosophy. Your answer to the question “how should one live?” Be kind, for everyone you meet. Kindness is the light that dissolves all walls between souls, families, and nations is your life philosophy.  Betul tydac?
Terkadang dalam berperan menjalani hidup, kita sering menganggap berbagai hal sebagai tekanan, contohnya ketika kita dituntut untuk memuliakan diri sendiri kebanyakan orang akan merasa baik-baik saja melakukannya, lalu jika kita dituntut untuk memuliakan orang lain maka akan terasa beratnya sungguh-sungguh. Mengutip ucapan dari Billy Boen "hidup itu harus mampu dikontribusikan untuk orang lain, orang banyak, dan jika belum mampu memberikan manfaat untuk orang lain, maka anda harus menganggap diri anda gagal" Saya pribadi setuju dengan kalimat tersebut. Menurut saya dalam hidup ini tidak semerta-merta kita hanya memikirkan diri sendiri, harus ada kontribusi tulus dari dalam diri untuk orang lain. Kenapa ya kita harus memikirkan orang lain? makhluk lain? kenapa ya kita harus baik dengan orang lain? Being kind to someone could change their entire day if you let it. Try and put this to the test by complimenting someone today, or maybe even reach out to one of your friends and let them know that you are proud of them. The little things mean the most to people and go a long way, so be kind to others and get some good karma on your side. lalu apa kontribusi saya untuk orang lain? jawabannya belum ada.......setelah saya memikirkan hal ini, saya mencoba flashback hal-hal apa saja yang sudah saya lakukan. mungkin jika di persentasekan kontribusi saya untuk orang lain baru sekitar 2%. Serius 2%? udah bener ngitungnya? sudah! Ada 8 miliar orang di dunia ini, apakah semuanya beruntung? Jelas tidak. Apakah semuanya baik-baik aja? Jelas tidak, dunia dan seisinya perlu kontribusi positif dari kita semua, Buddha pun mengatakan “Kindness should become the natural way of life,not the exception”. Percayalah, jika kita melakukan kontribusi yang berguna buat lingkungan dan orang sekitar, kita akan menjadi salah satu spesies bumi yang mampu hidup dengan lebih baik, tenang, dan ndak stress, dan yang terbaik adalah bonus diberkahi. Beginning today, treat everyone you meet as if they were going to be dead by midnight. Extend to them all the care, kindness and understanding you can muster, and do it with no thought of any reward. Your life will never be the same again. I enjoy the quote by Professor of Environmental Studies and Politics, David W. Orr: “The plain fact is that the planet does not need more successful people. But it does desperately need more peacemakers, healers, restorers, storytellers and lovers of every kind. It needs people who live well in their places. It needs people of moral courage willing to join the fight to make the world habitable and humane. And these qualities have little to do with success as we have defined it.” Kindness is fundamental to the human existence. We are thrust into the world as newborns and enriched with the kindness of our parents’ nurturing for the ensuing years. Humans are the only mammals with a prolonged gestation period. Other creatures rely on support for a brief time before becoming self-reliant. We are powerless at birth and depend on our caregivers to provide for our needs. Therefore, kindness is sewn into the framework of our DNA. We are literally wired for kindness. Betul tydac?
Ngomongin soal kebaikan dan kontribusi dalam hidup bakal lebih “afdol” jikalau kalian meluangkan waktu untuk menonton video persembahan Ted Talks ini. 
The Power of Kindness So, yuk mulai berkontribusi dan menebar kebaikan dari hal yang paling kecil, karna sayapun percaya, sesuatu yang besar memang dimulai dari yang kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

About

The Quarter Life Crisis