Sexual Harassment
gimana ya, saya juga kurang paham
esensi mas ini ngtweet begitu, jika dia serius menurut saya ini goblok, jika dia
bercanda, lebih goblok lagi. Okei kita bedah, isi tweet diatas terlihat
memojokkan si perempuan, dari pakain, profesi, lokasi kejadian, dan besarnya
resiko atas akibat-akibat tersebut. apapun yang dikenakan, apapun profesinya,
dimanapun lokasinya, siapapun tidak berhak melecehkan, secara fisik ataupun
verbal. Kenapa? Tidak ada perempuan yang mau dilecehkan dan dampak dari sexual
harassment luar biasa bahayanya, issu sexual harassment ini sudah banyak
diangkat ke publik tapi ntah mengapa, masih banyak orang-orang diluar sana yang
bodoamat dan memandang sepele akan hal ini. kalian tau dampak dari sexual
harassment buat perempuan? Meski konsekuensi dari setiap kejahatan
dan pengalaman korban berbeda, ada bukti yang berkembang tentang hubungan
antara korban kekerasan seksual dengan kesehatan mental dan fisik. Cedera fisik
dan kematian adalah konsekuensi paling jelas dari kasus kekerasan.
Trauma! Ketika bahaya fisik mengancam otoritas tubuh kita, kemampuan untuk
melarikan diri adalah suatu naluri yang tidak dapat dikendalikan untuk dapat
bertahan hidup. Tubuh mencurahkan begitu banyak energi untuk mengeluarkan
reaksi melarikan diri atau balik melawan. Fase ini memantul dalam tubuh dan
pikiran seseorang, yang dapat menyebabkan syok, disosiasi, dan berbagai jenis lain
dari tanggapan bawah sadar, impact tersebut tidak akan luntur untuk beberapa
waktu ke depan dan akan mengganggu perjalan hidup sseorang. Menyalahkan
diri sendiri adalah salah satu efek jangka pendek dan jangka panjang paling
umum, berfungsi sebagai keterampilan naluriah untuk mengatasi masalah dengan
penghindaran yang mengambat proses penyembuhan. Menyalahkan
diri sendiri erat kaitannya dengan depresi. Depresi adalah gangguan
mood yang terjadi ketika perasaan yang diasosiasikan dengan kesedihan dan
keputusasaan terus terjadi berkelanjutan untuk jangka waktu yang lama hingga
mengganggu pola pikir sehat.
Normal bagi korban kejahatan
merasa sedih, marah, tidak bahagia, dan putus asa. Depresi dan menyalahkan diri
sendiri merupakan isu kesehatan mental serius dan tidak menandakan kelemahan,
serta bukan pula sesuatu yang diharapkan akan sembuh dengan sendirinya semudah
membalikkan telapak tangan. Minimnya motivasi untuk mencari bantuan, kurang empati,
mengisolasi diri dari orang lain, kemarahan, dan agresi termasuk melukai diri
sendiri dan/atau upaya bunuh diri adalah bagian dari depresi. Kekerasan seksual, termasuk
perkosaan, dipandang oleh wanita sebagai situasi yang mengancam nyawa, memiliki
ketakutan umum akan mutilasi dan kematian sementara serangan
terjadi. Segera setelah perkosaan, penyintas sering mengalami syok. lalu, dikutip dari Hello Sehat, dampat dari sexual harassment
berikutnya adalah, Hypoactive sexual desire disorder (IDD/HSDD) adalah
kondisi medis yang menandakan hasrat seksual rendah. Kondisi ini juga umum
disebut apatisme seksual atau keengganan seksual. HSDD dapat menjadi
kondisi primer atau sekunder, yang bisa memberikan perbedaan besar dalam
perencanaan pengobatan. Kondisi primer adalah jika seorang individu tidak
pernah mengalami atau memiliki hasrat seksual, dan jarang (jika pernah)
terlibat dalam hubungan seksual - tidak memulai dan tidak merespon terhadap
rangsangan seksual dari pasangannya. HSDD menjadi kondisi sekunder saat
orang tersebut memiliki gairah seksual yang normal dan sehat pada awalnya,
namun kemudian menjadi tidak tertarik sama sekali dan tidak acuh akibat faktor
penyebab lain, misalnya dimunculkan dalam bentuk trauma nyata akibat dari
pelecehan seksual. Hubungan seks, untuk para penyintas kasus kejahatan seksual,
dapat menjadi sebuah pelatuk yang mengingatkan mereka terhadap peristiwa tersebut
dan memunculkan kilas balik serta mimpi buruk maka dari itu mereka memilih
untuk tidak terlibat, dan pada akhirnya kehilangan nafsu seksual seluruhnya.
Setelah saya menjabarkan impact negative dari sexual harassment, lalu kita
kembali lagi ke kasus awal tentang bagaimana mas Dicky ini memberikan opininya
terhadap perempuan, seolah-olah korban memang patut mendapat perlakukan seperti
itu. Mungkin kalian ingin bertanya, "lho mba, korbannya aja gak sampai
diperkosa kok, penjabarannya kemana-mana?" sexual harassment itu
konteksnya luas ya, gak harus nunggu diperkosa dulu baru bisa
disebut sexual harassment. dikirimin message dengan kalimat vulgar ntah
dari siapa yang kita gak kenal aja bisa disebut sexual harassment kok,
coba googling kasus salah satu youtuber yang menyeruakan pendapatnya
tentang sexual harassment gara-gara salah satu followersnya kirim direct
message yang tak pantas. sexual harassment itu gak ada pembenarannya,
sekecil apapun perlakukan tersangka, dampak negatifnya akan terasa oleh korban.
Sekali lagi,
sexual harassment does not have
to be of a sexual nature, however, and can include offensive remarks about a
person’s sex. For example, it is illegal to harass a woman by making offensive
comments about women in general. Both victim and the harasser can be
either a woman or a man, and the victim and harasser can be the same
sex. Although the law doesn’t prohibit simple teasing, offhand comments,
or isolated incidents that are not very serious, harassment is illegal!!
lalu saya mendapati komentar dari
mas Gofar yang menurut saya benar! kontak fisik sah-sah saja dilakukan asal
dengan kesepakatan bersama. pada kasus ini, seharusnya semua orang sepakat,
bahwa pelaku sexual harassment patut disalahkan bahkan dipidana,
sederhananya, jika kita pergi ke pantai dan banyak perempuan mengenakan bikini,
tidak lantas laki-laki dengan kapasitas otak setangah nan mesum bebas untuk
pegang sana-pegang sini kan? ada beberapa opini yang saya temukan seperti
"ya perempuannya aja jaga pakaiannya kalau gak mau dilecehkan?" tau
benang merah dari opini ini? kita jadi tau bahwa laki-laki segitu gak bisanya
menjaga hasrat sexualnya? lalu dengan begitu pelecehan dibenarkan? uh
wow. Dalam pemahaman masyarakat di negeri ini, perempuan sering kali
ditempatkan di posisi kedua. Bahwa perempuan adalah sosok yang boleh diapain
aja. Bahkan dalam berbagai masyarakat atau kalangan tertentu, beberapa nilai
atau adat kebiasaan yang seakan tidak bisa lagi ditawar. Akibat dari
budaya patriarki yang mayoritas dianut dalam masyarakat ini, tak jarang
perempuan menjadi kaum yang teraniaya dalam masyarakat dan menjadi bahan
bercandaan dan dianggap wajar.
So, buat kalian pria-pria di luar
sana be smart ya jikalau ingin bercanda, kenapasih harus
ujung-ujungnya sexual harassment? Mengahargai perempuan itu gak bikin dosa
sama sekali lho, kalian lupa, ibu kalian juga perempuan. kelak kalian juga akan
punya istri dan mungkin saja punya anak perempuan? mau keluargamu dilecehkan? engga
kan? besok kita akan merayakan 73 tahun republik ini merdeka, kurang-kurangilah
gobloknya.
Dan untuk perempuan yang mendapat
perlakukan gak menyenangkan seperti itu, ayo harus berani speak up dan
laporkan, pria-pria dengan isi otak tepung kanji doang memang patut dikasih
pelajaran. Catatan Komnas Perempuan juga menunjukkan dalam 15 tahun
terakhir, setiap dua jam sekali, satu orang perempuan mengalami kasus
pemerkosaan. Dalam satu hari, 20 orang perempuan di Indonesia mengalami
kekerasan seksual.
Okei, disela-sela saya menulis artikel ini, mas ini menyadari perbuatannya, but well, tujuan saya menulis tentang sexual
harassment bukan semata-mata mengkritik mas ini, tapi lebih ke membuka
perspektif orang-orang tentang sexual harassment itu mampu menghancurkan
hidup seseorang, mari kita maafkan kelalaian mas ini gaes.
Self respect by definition is a
confidence and pride in knowing that your behaviour is both honorable and
dignified. When you harass or vilify someone, you not only disrespect them, but
yourself also. Street harassment, sexual violence, sexual harassment,
gender-based violence and racism, are all acts committed by a person who in
fact has no self respect.
-Respect yourself by respecting others.
-Respect yourself by respecting others.
Komentar
Posting Komentar